Kita berdua diam..
Diam yang gaduhh..
Sibuk dengan apa yang masing masing pikirkan, renungi, bahkan cemaskan..
Riuh dengan kelebatan kelebatan suara asing yang mengintimidasi..
Tak ada kata..
Hanya senyap dan sepotong cermin besar terbias cahaya..
Cukup untuk memantulkan ekspresi kita berdua dan menggambarkan semuanya gamblang.
Hey!! Bukankah diam adalah satu bentuk 'bahasa' yang sempurna?
Bukankah hening menjelaskan semuanya lebih dari kata yang kadang terhias dusta?
Entahlahh..
0 Komentar