Pernah bahagia kita merekah indah tanpa sedikitpun gelisah
saat lantunan rindu adalah alasan setiap pertemuan
saat mencintaimu bukan hanya sekedar lamunan
Semurung mendung sederas hujan
mimpiku memuai hebat pada ketiadaan
Aku tak pernah menyesal akan keputusanmu memilihnya
yang aku sesalkan adalah tiada sedetikpun kesempatan bagiku membuatmu bahagia..
Waktu pun mengurai tetes hujan menjadi bulir-bulir kenangan.
Ia menelusup tanpa permisi membasahi nurani.
Merangkak naik menyusun kata yang dibicarakan oleh pelupuk,
memaksa mata bekerja mengeluarkan kalimat penuh derita.
Degub jantung menyatu detik,
menyuarakan penyesalan yang runtuh menitik.
Bukan perih yang aku ratapi
tapi pengertian tak pernah kau beri
Sadarlah!
Aku telah mencintaimu dengan terengah-engah
mencibir oksigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara
yang aku izinkan mengisi setiap rongga,
menghempas darah dengan namamu
yang mengalir membuat jantungku tetap berirama.
Padamu aku jatuh hati,
bahkan sebelum Tuhan merencanakan Adam dan Hawa diturunkan ke bumi.
Kesalahanku,
tak pernah mencintai selain kamu..
Tingkat sepi paling mengerikan
adalah sepi dalam keramaian.
Mengulik rasa secara primitif
dan tak mengenali dunia telah jauh mengalami perubahan.
Bagaimana mungkin aku menjauh jika hanya padamu keakuanku luluh?
Bagaimana mungkin aku pergi jika bayanganmu masih saja menghiasi mimpi?
Bagaimana mungkin aku berpindah bila hanya padamu hatiku bisa singgah?
Bagaimana mungkin?
Bagaimana..
Mungkin..
Kau memilih orang lain?
Detik yang berbaris hanya membuat pengharapan semakin miris.
Kau tak bergeming,
kau tak pernah menjawab dengan alasan caraku mendambamu terlampau bising.
Otakku terus meneriakkan penyesalan sembari bertanya tentang kenapa,
pada sikapmu yang terlalu membuat semesta menerka-nerka.
Tangkupan tanganku masih saja menggenggam harap untukmu,
namun keegoisanmu membuatnya kosong laksana harapan semu.
Kesalahanku,
isi doaku tak pernah selain namamu..
Cinta tak selamanya tentang kepemilikan,
tapi cinta adalah tentang keikhlasan.
Paling tidak aku pernah merasakan perihnya ditolak tanpa penjelasan.
Paling tidak aku pernah menyadari sakitnya mendamba tanpa balas peduli.
Kesalahanku;
Adalah tak pernah merasa, bahwa untukku kau tak pernah punya cinta..
0 Komentar