Kata-kataku keruh, membeku
Bersama Seribu Harapan kepadamu
Mengiba di satu titik ketidak-mampuanku
Dan tak lekang waktu menampilkan bayangan semu
Puisi Sendu menjadi teman karibku
Kala sunyi menyanyi dengan pilu
Membuat hati kian gelisah mendayu-dayu
Terhunus cinta, hingga lelah terbelenggu rindu
Malam-malam yang kulalui tanpamu
Menjadi tempat bercengkrama bagi kalbu
Tak pernah usai meski kelam berlalu
Hingga menjelang pagipun, aku masih mengenangmu
Hanya Tuhan Yang Tahu keinginan hati
Saat hati hanya bisa mengharap dan meminta
Mungkin, diriku yang tak pernah memahami realita
Tentang perasaanmu kepadaku saat ini
Duka apapun, aku takkan pernah peduli itu
Bilapun berakibat buruk untukku suatu hari nanti
Aku kan tetap mencintai dan menyangimu
Dengan rasa yang indah meski kelak tersakiti
Aku rela menjadi butiran debu demi Dirimu
Yang dapat Kau sentuh meski bukan ragaku
Agar Engkau mengerti tentang besarnya cintaku ini
Bersama Seribu Harapan yang kugenggam di dasar hati
0 Komentar